Tugas 4. Topologi Mesh, Tree, Hybrid & Daisy Chain
D3 PERPUSTAKAAN
Dosen Pembimbing : Moh. Safii, S.Kom
D3 PERPUSTAKAAN
Dosen Pembimbing : Moh. Safii, S.Kom
Kelompok 8 :
1. Cici Ria Dewi
2. Cahyaning Mustika Sari
3. Dini Suryani Kirana
4. Jakfar Syodik
5. Muhammad Fahmi
1. Cici Ria Dewi
2. Cahyaning Mustika Sari
3. Dini Suryani Kirana
4. Jakfar Syodik
5. Muhammad Fahmi
Topologi Mesh, Tree, Hybrid & Daisy Chain
Apa itu Topologi Jaringan?
Jaringan komputer telah merevolusi cara informasi ditransmisikan di
seluruh dunia. Salah satu kekuatan pendorong globalisasi adalah
internet, yang merupakan jaringan komputer terbesar yang pernah
dibangun. Salah satu faktor utama efisiensi jaringan komputer adalah
topologinya. Topologi adalah layout fisik dan logis dari jaringan
komputer.
Pertimbangan topologi sangat penting dalam jaringan komputer. Ketika
seseorang berbicara tentang topologi dari kerangka kerja komputer, dua
aspek perlu dipertimbangkan, yang kerangka fisik dan logis. Kerangka
fisik mendefinisikan koneksi fisik yang sebenarnya dibuat antara
komputer dan kerangka topologi logis mengacu pada jalur transmisi
sinyal. Menurut jenis kerangka fisik dan kerangka logis, ada banyak
jenis jaringan komputer topologi.
Pada dasarnya topologi adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi
jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu
dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu
jaringan komputer, jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi
kecepatan komunikasi data.
Topologi Mesh

Mesh Topology Diagram
Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap
perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di
dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat
berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
Pada topologi jaringan mesh, setiap node jaringan, komputer dan
perangkat lain saling berhubungan satu sama lain. Setiap node tidak
hanya mengirimkan sinyal mereka sendiri tetapi juga menyampaikan data
dari node lain. Pada kenyataanya sebuah topologi mesh yang sebenarnya
adalah dimana setiap node terhubung ke setiap node lain dalam jaringan.
Jaringan mesh berbeda dengan tipe jaringan lain dimana komponen dari
jaringan mesh bisa saling terhubung menggunakan rute yang berlainan.
Jaringan mesh memungkinkan koneksi yang kontinyu dan rekonfigurasi di
jalur yang putus atau terblok. Caranya adalah dengan melakukan lompatan
dari simpul ke simpul sehingga simpul tujuan terdeteksi. Jaringan ini
merupakan salah satu tipe jaringan yang bisa menyembuhkan diri sendiri
atau dengan kata lain jaringan akan tetap bisa beroperasi walaupun ada
simpul yang down atau koneksi jadi jelek
Mesh Network adalah jaringan di mana semua node saling terhubung satu
sama lain dan merupakan jaringan yang lengkap. Dalam jaringan mesh
setiap node terhubung ke node lain pada jaringan melalui hop. Beberapa
terhubung melalui hop tunggal dan beberapa dapat dihubungkan dengan
lebih dari satu hop.
Ketika suatu data melalui jaringan mesh maka secara otomatis data ini
dikonfigurasi untuk mencapai tujuan dengan mengambil rute terpendek
yang berarti jumlah terkecil dari hop. Data melalui hopping dari satu
node ke yang lain dan kemudian mencapai node tujuan dalam topologi
jaringan mesh.
Jaringan mesh didasarkan pada konsep yang sangat masuk akal dan
memiliki kemungkinan gangguan jaringan yang lebih rendah. Ada banyak
kemungkinan kombinasi rute dan hop transfer data dapat mencapai tujuan
menggunakan salah satu cara atau yang lain. Hal ini menyebabkan sangat
tidak mungkin bahwa semua node dalam sebuah jaringan mesh akan rusak
pada suatu titik waktu tertentu.
Struktur dasar topologi mesh yaitu, setiap perangkat terhubung ke
masing-masing node dan setiap jaringan dengan interkoneksi berlebihan,
setidaknya dua jalur dari dan ke setiap node.
Maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi
mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena
setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di
dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port
Input/Output (I/O ports).
Ciri-ciri Topologi Mesh
1. Konsep Internet.
2. Tidak ada client server, semuanya bisa bertindak sebagai client server
3. Peer-to-peer
4. Bentuk mesh yang paling sederhana adalah array dua dimensi tempat masing-masing simpul saling terhubung dengan keempat tetangganya.
5. Diameter komunikasi sebuah mesh yang sederhana adalah 2 (n-1)
6. Koneksi wraparraound pada bagian-bagian ujung akan mengurangi ukuran diameter menjadi 2 ( n/s ).
7. Topologi mesh ini cocok untuk hal-hal yang berkaitan dengan algoritma yang berorientasi matriks.
2. Tidak ada client server, semuanya bisa bertindak sebagai client server
3. Peer-to-peer
4. Bentuk mesh yang paling sederhana adalah array dua dimensi tempat masing-masing simpul saling terhubung dengan keempat tetangganya.
5. Diameter komunikasi sebuah mesh yang sederhana adalah 2 (n-1)
6. Koneksi wraparraound pada bagian-bagian ujung akan mengurangi ukuran diameter menjadi 2 ( n/s ).
7. Topologi mesh ini cocok untuk hal-hal yang berkaitan dengan algoritma yang berorientasi matriks.
DXC dan DWDM
Topologi Mesh adalah topologi yang didesain untuk memiliki tingkat
restorasi dengan berbagai alternatif rute yang biasanya disiapkan dengan
dukungan perangkat lunak. Komponen utama dalam topologi ini adalah
Digital Cross Connect (DXC) dengan lebih dari dua sinyal aggregate, dan
tingkat cross connect yang beragam pada level sinyal SDH.

Topologi jaringan mesh menerapkan hubungan antar sentral secara
penuh. Jumlah saluran yang harus disediakan untuk membentuk suatu
jaringan topologi mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, dengan n
adalah jumlah sentral). Tingkat kerumitan yang terdapat pada jaringan
mesh ini sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.
Secara umum jaringan mesh dengan DXC Self-Healing dapat ditandai
berdasarkan teknik implementasi yang berbeda-beda sebagai berikut:
1. Skema kontrol self-healing (terpusat dan terdistribusi)
2. Peroutan kembali (rerouting) perencanaan kanal (preplanned dan dinamik)
3. Tingkat restorasi sinyal (restorasi saluran/line dan restorasi kanal/path)
1. Skema kontrol self-healing (terpusat dan terdistribusi)
2. Peroutan kembali (rerouting) perencanaan kanal (preplanned dan dinamik)
3. Tingkat restorasi sinyal (restorasi saluran/line dan restorasi kanal/path)
Jaringan DXC disebut jaringan self-healing jika dapat memulihkan
demand terpengaruh secara otomatis saat terjadi kesalahan fasilitas
serat optik, perangkat atau office. DXC SDH memberikan kemampuan
restorasi jaringan melalui peroutan alternatif demand. Restorasi
prioritas melalui penyusunan kembali path dapat diimplementasikan hanya
jika kapasitas spare tersedia dalam jaringan.
Sedangkan kemampuan DWDM dalam hal restorasi dan proteksi pada topologi mesh adalah sebagai berikut:
a. Sistem DWDM memungkinkan pengimplementasian proteksi elektrik dengan sistem 1:N yang disandingkan dengan proteksi optik 1:1 untuk memberikan sistem proteksi yang lengkap.
b. Sistem restorasi DWDM memiliki kemampuan untuk menyimpan bundle yang lebih banyak dari SDH, kecil kemungkinan terjadinya restorasi dan jika terjadi maka waktu restorasi yang dibutuhkan akan lebih singkat.
a. Sistem DWDM memungkinkan pengimplementasian proteksi elektrik dengan sistem 1:N yang disandingkan dengan proteksi optik 1:1 untuk memberikan sistem proteksi yang lengkap.
b. Sistem restorasi DWDM memiliki kemampuan untuk menyimpan bundle yang lebih banyak dari SDH, kecil kemungkinan terjadinya restorasi dan jika terjadi maka waktu restorasi yang dibutuhkan akan lebih singkat.
Tipe Topologi Jaringan Mesh
1. Full Mesh Topology

Dalam tipe ini -seperti dalam mesh yang sebenarnya- setiap komponen
terhubung ke setiap komponen lainnya, bahkan setelah mempertimbangkan
faktor redundansi dan biaya dari jaringan ini. Keunggulan utamanya
adalah bahwa lalu lintas jaringan dapat diarahkan ke node lain jika
salah satu node down. Topologi full mesh hanya digunakan untuk jaringan
backbone.
2. Partial Mesh Topology

Tipe ini jauh lebih praktis dibandingkan dengan topologi full mesh.
Disini, beberapa sistem yang terhubung dalam cara yang sama seperti pada
topologi mesh sementara beristirahat dari sistem yang hanya terhubung
ke 1 atau 2 perangkat. Dapat dikatakan bahwa dalam sebagian mesh,
workstation secara ‘tidak langsung’ terhubung ke perangkat lain. Yang
satu ini lebih murah dan juga mengurangi redundansi.
Wireless Mesh Networks
Jaringan wireless mesh bekerja berdasarkan frekuensi radio dan pada
awalnya dikembangkan oleh militer untuk dapat berkomunikasi. Kehandalan
adalah faktor yang tinggi dalam setiap jenis jaringan mesh. Ada tiga
jenis topologi wireless mesh :
Fixed Mesh Networks
Fixed mesh networks akan bekerja hanya dalam lokasi tertentu dan bukan
merupakan jaringan mobile. Mereka dimaksudkan untuk digunakan dalam
lingkungan yang terbatas. Lokasi node dalam jaringan mesh ini semuanya
ditentukan terlebih dahulu dan tidak dapat saling ditukarkan.
Jaringan fixed mesh tidak bekerja pada garis pandang seperti
jenis-jenis jaringan mesh yang lain. Jumlah hop dalam jaringan fixed
mesh biasanya tetap dan juga pendek. Mungkin tidak banyak node seperti
jenis jaringan mesh yang ada di dalam kantor atau gedung.
Peer to Peer Mobile Networks
Dalam jaringan mobile peer to peer, masing-masing perangkat individu
dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan jaringan mesh. Peer ini
tidak memerlukan koneksi ke node utama dan mereka masih bisa
berkomunikasi dari satu perangkat ke perangkat lain dengan mengambil
rute transfer data yang sependek mungkin. Namun banyak ahli percaya
bahwa dalam jaringan mesh peer to peer masalah dengan skalabilitas dalam
hal waktu yang dibutuhkan untuk transfer data patut dipertanyakan.
Perangkat ini mengirimkan data di jalur yang paling optimal dan transfer
seluruh data atau tergantung pada satu faktor. Jika perangkat tersebut
tidak mampu maka seluruh tujuan menggunakannya dalam koneksi peer to
peer akan hilang.
Node-To-Node Network
Jaringan Node-To-Node merupakan kombinasi dari jaringan fixed mesh dan
jaringan mobile mesh. Dalam jaringan node-to-node awan jaringan
diperkenalkan dan semua node dikonfigurasi untuk menggunakan awan
jaringan untuk menghubungkan antara yang satu dengan yang lain. Jadi
fitur ini membuatnya mobile dan jaringannya juga fixed karena semua node
dari jaringan yang sama terhubung ke satu awan jaringan tunggal.
Contoh Jaringan Mesh
Topologi mesh diimplementasikan untuk menyediakan sebanyak mungkin
perlindungan dari interupsi pengiriman data. Sebagai contoh, pembangkit
tenaga nuklir mungkin menggunakan topologi mesh ini. Topologi yang
benar-benar dalam suatu sistem kendali (controlling) ini mempunyai
koneksi sendiri ke semua host.
Sebuah variasi pada topologi mesh yang sebenarnya adalah mesh hybrid.
Ini menciptakan koneksi jaringan point-to-point yang berlebihan hanya
antara perangkat jaringan tertentu. Mesh hybrid paling sering terlihat
dalam implementasi WAN. Topologi mesh umumnya tidak digunakan karena
strukturnya yang kompleks. Tapi ia berjalan dengan baik ketika
perangkatnya menyebar di jaringan dan tidak terletak pada daerah yang
sama. WAN adalah salah satu contoh dari topologi mesh. Ini adalah
interkoneksi beberapa jaringan LAN. Dengan demikian, dalam Wide Area
Network (WAN), beberapa jalur tersedia untuk mencapai tujuan.
Contoh lain jaringan mesh adalah Mobile Adhoc Network atau MANet.
Seluruh jaringan meshnya terus menerus tersambung. Menjadi benar-benar
terhubung tidak berarti bahwa jaringan mesh tergantung pada setiap node
dan setiap jaringan. Bahkan jika satu node gagal dalam jaringan mesh,
jaringan yang lain akan menemukan rute alternatif untuk mentransfer
data. Hal ini disebut teknologi penyembuhan diri sendiri di mana ia
menerima data satu cara atau yang lain.
Topologi Mesh: Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan
Dengan bentuk hubungan seperti itu, topologi mesh memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
• Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
• Memiliki sifat robust, yaitu apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
• Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin (setiap pesan berjalan sepanjang link khusus), karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
• Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
• Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance (Toleransi Kesalahan).
• Apabila ada salah satu jalur pada komputer putus, komputer masih dapat berhubungan dengan jalur yang lain.
• Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
• Troubleshooting dari topologi ini lebih mudah dibandingkan dengan jaringan yang lain.
• Ukuran jaringan yang bisa lebih besar, yaitu dengan adanya perangkat DXC, dibandingkan menggunakan arsitektur ring dengan ADM.
• Kapasitas spare yang dapat digunakan secara efektif,
• Konektivitas jaringan yang tinggi, karena adanya penggunaan bersama kapasitas spare.
• Kehandalan jaringan, yang relatif lama untuk memasuki masa exchausting.
• Data dapat ditransmisikan dari perangkat yang berbeda secara bersamaan. Topologi ini dapat menahan lalu lintas yang tinggi.
• Jika salah satu komponen gagal selalu ada alternatif lain, jadi transfer datanya tidak akan terpengaruh.
• Ekspansi dan modifikasi dalam topologi dapat dilakukan tanpa mengganggu node lainnya.
• Memiliki beberapa link, sehingga jika satu rute diblokir maka rute lainnya dapat digunakan untuk komunikasi data.
• Sentralisasi manajemen tidak diperlukan seperti pada topologi star.
• Mudah mendeteksi perangkat yang rusak dibandingkan dengan topologi star, ring dan bus.
• Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
• Memiliki sifat robust, yaitu apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
• Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin (setiap pesan berjalan sepanjang link khusus), karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
• Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
• Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance (Toleransi Kesalahan).
• Apabila ada salah satu jalur pada komputer putus, komputer masih dapat berhubungan dengan jalur yang lain.
• Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
• Troubleshooting dari topologi ini lebih mudah dibandingkan dengan jaringan yang lain.
• Ukuran jaringan yang bisa lebih besar, yaitu dengan adanya perangkat DXC, dibandingkan menggunakan arsitektur ring dengan ADM.
• Kapasitas spare yang dapat digunakan secara efektif,
• Konektivitas jaringan yang tinggi, karena adanya penggunaan bersama kapasitas spare.
• Kehandalan jaringan, yang relatif lama untuk memasuki masa exchausting.
• Data dapat ditransmisikan dari perangkat yang berbeda secara bersamaan. Topologi ini dapat menahan lalu lintas yang tinggi.
• Jika salah satu komponen gagal selalu ada alternatif lain, jadi transfer datanya tidak akan terpengaruh.
• Ekspansi dan modifikasi dalam topologi dapat dilakukan tanpa mengganggu node lainnya.
• Memiliki beberapa link, sehingga jika satu rute diblokir maka rute lainnya dapat digunakan untuk komunikasi data.
• Sentralisasi manajemen tidak diperlukan seperti pada topologi star.
• Mudah mendeteksi perangkat yang rusak dibandingkan dengan topologi star, ring dan bus.
Kerugian
• Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di
dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port
I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
• Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini -Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya- maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
• Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.
• Penggunaan ethernet dan kabel yang banyak sehingga dibutuhkan dana yang besar.
• Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
• Ada kemungkinan redundansi yang tinggi di banyak koneksi jaringan.
• Keseluruhan biaya dari jaringan ini terlalu tinggi jika dibandingkan dengan topologi jaringan yang lain.
• Set-up dan pemeliharaan dari topologi ini sangat sulit. Bahkan administrasi jaringannya juga sulit.
• Membutuhkan lebih banyak kabel dibandingkan dengan topologi bus, bintang dan cincin.
• Implementasinya rumit
• Setiap link dari satu perangkat ke perangkat lainnya membutuhkan individual NIC.
• Sangat mahal dibandingkan dengan topologi bus, bintang dan cincin.
• Kapasitas data yang dibawa kurang dimanfaatkan kecuali jika semua perangkat mentransmisikannya hampir secara terus-menerus.
• Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
• Di antara topologi yang lain topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Jadi susunannya, setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain. Dapat dibayangkan jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.
• Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini -Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya- maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
• Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.
• Penggunaan ethernet dan kabel yang banyak sehingga dibutuhkan dana yang besar.
• Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
• Ada kemungkinan redundansi yang tinggi di banyak koneksi jaringan.
• Keseluruhan biaya dari jaringan ini terlalu tinggi jika dibandingkan dengan topologi jaringan yang lain.
• Set-up dan pemeliharaan dari topologi ini sangat sulit. Bahkan administrasi jaringannya juga sulit.
• Membutuhkan lebih banyak kabel dibandingkan dengan topologi bus, bintang dan cincin.
• Implementasinya rumit
• Setiap link dari satu perangkat ke perangkat lainnya membutuhkan individual NIC.
• Sangat mahal dibandingkan dengan topologi bus, bintang dan cincin.
• Kapasitas data yang dibawa kurang dimanfaatkan kecuali jika semua perangkat mentransmisikannya hampir secara terus-menerus.
• Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
• Di antara topologi yang lain topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Jadi susunannya, setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain. Dapat dibayangkan jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.
Topologi Tree

Topologi tree atau sering diistilahkan sebagai topologi pohon adalah
topologi jaringan komputer secara hirarki yang merupakan kombinasi dari
topologi star dan bus. Jadi, untuk memahami topologi tree, maka perlu
memahami topologi star dan bus. Topologi star adalah salah satu topologi
yang paling sering digunakan dalam pembangunan jaringan LAN. Dengan
satu hub pusat terhubung ke beberapa komputer. Jaringan topologi bus
dapat dikenali dari penggunaan sebuah kabel backbone (kabel utama) yang
menghubungkan semua peralatan jaringan dan kedua ujungnya menggunakan
T-Connector dengan terminator 50ohm di kedua ujungnya.
Topologi tree mengintegrasikan karakteristik dari topologi star dan
bus. Sebelumnya kita melihat bagaimana dalam jaringan topologi star
fisik, node terhubung satu sama lain melalui hub pusat. Dan kita juga
melihat di topologi bus, perangkat workstation dihubungkan dengan kabel
biasa yang disebut bus. Dalam topologi tree, sejumlah jaringan star
terhubung menggunakan bus. Kabel utama ini tampaknya seperti batang
utama pohon, dan jaringan bintang lainnya sebagai cabang. Ini juga
disebut Expanded Topologi Star. Protokol Ethernet umumnya digunakan
dalam tipe topologi ini. Lihat diagram dibawah ini:

Diantara semua topologi jaringan kita dapat menyimpulkan bahwa topologi
tree adalah kombinasi dari topologi bus dan star. Struktur tree
memungkinkan kita untuk memiliki banyak server pada jaringan dan kita
dapat menambah cabang jaringan dengan berbagai cara. Hal ini sangat
membantu bagi perguruan tinggi, universitas dan sekolah sehingga setiap
cabang dapat mengidentifikasi sistem yang relevan dalam jaringan mereka
sendiri dan terhubung ke jaringan besar dalam beberapa cara.
Topologi pohon mengikuti pola hirarkis di mana masing-masing tingkat
dihubungkan ke tingkat berikutnya yang lebih tinggi dalam pola simetris.
Setiap tingkat dalam hirarki mengikuti pola tertentu dalam
menghubungkan node. Seperti tingkat yang paling atas mungkin hanya
memiliki satu node atau dua node dan tingkat berikut dalam hirarki
mungkin memiliki node lagi yang bekerja pada koneksi point-to-point dan
tingkat ketiga juga memiliki simpul asimetris dengan pola simpul dan
setiap tingkat ini terhubung ke tingkat akar dalam hirarki. Pikirkan
sebuah pohon yang bercabang ke berbagai arah dan semua cabang
membutuhkan akar dan batang pohon untuk bertahan hidup. Sebuah jaringan
tree yang terstruktur sangat mirip dengan ini dan itulah sebabnya ini
disebut topologi tree.
Dalam jaringan telekomunikasi, jaringan tree adalah kombinasi dari
dua atau lebih jaringan star yang terhubung secara bersama-sama. Setiap
jaringan star adalah LAN yang di dalamnya terdapat sebuah komputer pusat
atau server yang semua node workstationnya terkait secara langsung.
Komputer pusat dari jaringan star terhubung ke kabel utama yang disebut
bus. Dengan demikian, jaringan pohon adalah jaringan bus dari jaringan
star.
Topologi jaringan pohon sangat ideal bila workstation berada dalam
kelompok, dengan masing-masing kelompok menempati wilayah fisik yang
relatif kecil. Contohnya adalah sebuah kampus universitas di mana setiap
bangunan memiliki jaringan star sendiri, dan semua komputer pusat
terhubung dalam sistem kampus. Sangat mudah untuk menambah atau
menghapus workstation dari setiap jaringan star. Seluruh jaringan star
dapat ditambahkan ke atau dihapus dari bus. Jika bus memiliki loss yang
rendah atau dilengkapi dengan repeater, topologi ini dapat digunakan
dalam konfigurasi jaringan WAN.
Topologi tree memungkinkan beberapa hub eksis pada jaringan yang
bertindak sebagai root untuk terminal yang terhubung dengannya. Topologi
pohon ini memiliki struktur jaringan bercabang dan dapat memberikan
skalabilitas tinggi. Hub utama adalah terminal paling aktif, mengontrol
seluruh jaringan, sementara subhub pasif. Jaringan TV kabel memiliki
topologi tree, dengan kabel feed utama dibagi menjadi cabang cabang
kecil menuju ke rumah-rumah pelanggan.
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node.
Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul
lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui
simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer
dengan node-3 ke komputer node-7, data yang ada harus melewati node-3, 5
dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.
Karakteristik Topologi Tree
• Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi dari topologi
bus. Media transmisinya merupakan satu kabel yang bercabang namun loop
tidak tertutup.
• Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
• Ada dua kesulitan pada topologi ini:
- Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
- Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
• Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
• Ada dua kesulitan pada topologi ini:
- Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
- Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
Fitur Topologi Tree
• Ada setidaknya tiga tingkat hirarki dalam topologi jaringan tree dan mereka semua bekerja berdasarkan nodevakar.
• Topologi tree ini memiliki dua jenis topologi yang tidak terpisahkan di dalamnya, bintang dan cara linier untuk menghubungkannya ke node.
• Fungsi topologi pohon dengan memperhatikan jumlah node yang ada di jaringan. Tidak peduli berapa banyak node yang ada pada setiap tingkat. Node dapat ditambahkan untuk setiap tingkat hirarki dan tidak ada batasan sejauh jumlah node tidak melampauinya.
• Tingkat yang lebih tinggi dalam hirarki diharapkan untuk melakukan fungsi yang lebih daripada tingkat yang lebih rendah dalam jaringan.
• Topologi tree ini memiliki dua jenis topologi yang tidak terpisahkan di dalamnya, bintang dan cara linier untuk menghubungkannya ke node.
• Fungsi topologi pohon dengan memperhatikan jumlah node yang ada di jaringan. Tidak peduli berapa banyak node yang ada pada setiap tingkat. Node dapat ditambahkan untuk setiap tingkat hirarki dan tidak ada batasan sejauh jumlah node tidak melampauinya.
• Tingkat yang lebih tinggi dalam hirarki diharapkan untuk melakukan fungsi yang lebih daripada tingkat yang lebih rendah dalam jaringan.
Topologi Tree: Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan
• Terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai
contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal
pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan.
• Kontrol manajemen lebih mudah karena bersifat terpusat dan terbagi dalam tingkatan jenjang.
• Mudah dikembangkan.
• Didukung oleh hardware dan software dari beberapa perusahaan.
• Merupakan topologi yang terbaik untuk jaringan komputer yang besar dibanding jenis topologi komputer lainnya seperti ring dan star yang tidak cocok untuk skala seluruh jaringan (tidak efisien). Topologi tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang mudah diatur.
• Topologi tree memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point.
• Semua komputer pada model topologi pohon ini memiliki akses segera ke node tetangga dalam jaringan dan juga hub pusat. Jaringan semacam ini memungkinkan beberapa perangkat jaringan dihubungkan dengan hub pusat.
• Mengatasi keterbatasan dari topologi jaringan star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub dan keterbatasa lalu lintas siaran yang diinduksi oleh topologi jaringan bus.
• Jenis topologi pohon ini menyediakan cukup ruang untuk ekspansi jaringan masa depan.
• Tidak ada kesulitan baik untuk memperluas jaringan ataupun mengganti node.
• Untuk segmen individual ada line kabel yang didedikasikan ke hub lokal.
• Ini adalah perluasan dari topologi star dan bus, sehingga dalam jaringan di mana topologi tidak dapat dilaksanakan secara individual untuk alasan yang berkaitan dengan skalabilitas, topologi tree adalah alternatif terbaik.
• Pendeteksian kesalahan dan koreksi mudah.
• Setiap segmen disediakan dengan kabel dedicated point-to-point ke hub sentral.
• Jika salah satu segmen rusak, segmen lainnya tidak terpengaruh.
• Semua komputer memiliki akses ke jaringan yang lebih besar.
• Merupakan topologi terbaik untuk jaringan bercabang.
• Kontrol manajemen lebih mudah karena bersifat terpusat dan terbagi dalam tingkatan jenjang.
• Mudah dikembangkan.
• Didukung oleh hardware dan software dari beberapa perusahaan.
• Merupakan topologi yang terbaik untuk jaringan komputer yang besar dibanding jenis topologi komputer lainnya seperti ring dan star yang tidak cocok untuk skala seluruh jaringan (tidak efisien). Topologi tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang mudah diatur.
• Topologi tree memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point.
• Semua komputer pada model topologi pohon ini memiliki akses segera ke node tetangga dalam jaringan dan juga hub pusat. Jaringan semacam ini memungkinkan beberapa perangkat jaringan dihubungkan dengan hub pusat.
• Mengatasi keterbatasan dari topologi jaringan star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub dan keterbatasa lalu lintas siaran yang diinduksi oleh topologi jaringan bus.
• Jenis topologi pohon ini menyediakan cukup ruang untuk ekspansi jaringan masa depan.
• Tidak ada kesulitan baik untuk memperluas jaringan ataupun mengganti node.
• Untuk segmen individual ada line kabel yang didedikasikan ke hub lokal.
• Ini adalah perluasan dari topologi star dan bus, sehingga dalam jaringan di mana topologi tidak dapat dilaksanakan secara individual untuk alasan yang berkaitan dengan skalabilitas, topologi tree adalah alternatif terbaik.
• Pendeteksian kesalahan dan koreksi mudah.
• Setiap segmen disediakan dengan kabel dedicated point-to-point ke hub sentral.
• Jika salah satu segmen rusak, segmen lainnya tidak terpengaruh.
• Semua komputer memiliki akses ke jaringan yang lebih besar.
• Merupakan topologi terbaik untuk jaringan bercabang.
Kerugian
• Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian
tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya
juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif
menjadi lambat.
• Jaringan tree mungkin tidak sesuai dan membuang-buang kabel jika menggunakannya untuk jaringan kecil.
• Topologi ini juga memiliki beberapa keterbatasan dan konfigurasinya harus sesuai dengan keterbatasan ini.
• Dapat terjadi tabrakan file data (collision).
• Lebih sulit untuk mengkonfigurasi dan memasang kabel daripada topologi yang lain.
• Karena struktur dasarnya, topologi tree sangat bergantung pada kabel bus utama, jika kabel ini rusak maka seluruh jaringan akan lumpuh.
• Semakin banyak node dan segmen ditambahkan, pemeliharaannya menjadi menjadi sulit.
• Skalabilitas dari jaringan tergantung pada jenis kabel yang digunakan.
• Jika banyak hub gagal, segmen yang terkait akan dihapus dari jaringan tree.
• Jaringan tree mungkin tidak sesuai dan membuang-buang kabel jika menggunakannya untuk jaringan kecil.
• Topologi ini juga memiliki beberapa keterbatasan dan konfigurasinya harus sesuai dengan keterbatasan ini.
• Dapat terjadi tabrakan file data (collision).
• Lebih sulit untuk mengkonfigurasi dan memasang kabel daripada topologi yang lain.
• Karena struktur dasarnya, topologi tree sangat bergantung pada kabel bus utama, jika kabel ini rusak maka seluruh jaringan akan lumpuh.
• Semakin banyak node dan segmen ditambahkan, pemeliharaannya menjadi menjadi sulit.
• Skalabilitas dari jaringan tergantung pada jenis kabel yang digunakan.
• Jika banyak hub gagal, segmen yang terkait akan dihapus dari jaringan tree.
Topologi Hybrid

Topologi hybrid adalah topologi yang tersusun dari beberapa topologi
atau dapat dikatakan topologi hybrid adalah topologi gabungan dari
beberapa jenis topologi yang lainnya. Karena tersusun dari beberapa
topologi, maka sifat topologi ini mirip dengan topologi yang
menyusunnya. Sebuah topologi hybrid memiliki semua karakterisitik dari
topologi dasar yang terdapat dalam jaringan tersebut. Topologi hybrid
terdiri dari kombinasi dua atau lebih dasar topologi. Jaringan pemetaan
ini bertujuan untuk memanfaatkan keuntungan dari masing-masing dari
topologi dasar yang digunakan di dalamnya.
Ketika topologi dasar yang berbeda terhubung ke satu sama lain,
mereka tidak menampilkan karakteristik dari salah satu topologi
tertentu. Ini adalah ketika itu menjadi topologi hibrida. Hal ini
dipilih, jika ada lebih dari dua topologi dasar di tempat kerja dan ini
harus dihubungkan satu sama lain. Ketika ada suatu topologi bintang yang
terhubung topologi bintang ke yang lain, masih tetap merupakan topologi
star. Namun, ketika sebuah topologi bintang dan topologi bus terhubung
satu sama lain, ini menimbulkan pembentukan topologi hibrida. Contoh
lain adalah gabungan dari topologi ring dan topologi star, atau gabungan
antara topologi tree dan topologi star, atau malahan gabungan
ketiga-tiga topologi tersebut; star, ring dan tree. Sebenarnya
penggabungan ini adalah hasil penggabungan fisik jaringan itu sendiri.
Seringkali ketika topologi yang terhubung ke satu sama lain, tata letak
dari topologi yang dihasilkan sulit dipahami. Namun, topologi ini
bekerja tanpa banyak masalah.
Topologi Hybrid: Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan
• Fleksibilitas
Salah satu keuntungan utama dari topologi hybrid adalah fleksibilitas.
Topologi ini dirancang, sehingga dapat diterapkan untuk sejumlah
lingkungan jaringan yang berbeda. Seringkali ini adalah kombinasi dari
konfigurasi yang berbeda, karena ini bekerja sempurna untuk jumlah lalu
lintas jaringan yang berbeda. Menambah koneksi periferal lain juga
mudah, karena node baru ataupun periferal dapat dihubungkan kedalam
topologi dan dapat dikatakan topologi lain dapat dihubungkan dengan
topologi hybrid dengan mudah. Kecepatan topologinya konsisten, karena
ini menggabungkan kekuatan dari masing-masing topologi dan menghilangkan
kelemahannya.
• Pengelolaan Troubleshooting yang Lebih Baik
Dibandingkan dengan kebanyakan topologi, topologi ini dapat diandalkan.
Memiliki toleransi kesalahan yang lebih baik. Karena, sejumlah topologi
yang berbeda dihubungkan satu sama lain, dalam kasus masalah, itu
menjadi agak lebih mudah untuk mengisolasi topologi yang berbeda yang
dihubungkan satu sama lain dan menemukan kesalahannya dengan topologi
hybrid. Ketika link tertentu dalam jaringan down, ini juga tidak
menghambat kerja dari jaringan.
Masalah dengan jaringan hibrida relatif mudah untuk didiagnosa karena
titik konsentrasi atau hub jaringan berdekatan dan relatif dalam ukuran
kecil dibandingkan dengan ukuran total dari jaringan. Hub atau
concentration point yang merupakan sumber masalah dapat dengan mudah
diisolasi dari jaringan dan diperbaiki sementara sisa jaringan yang
tersisa berfungsi secara normal. Pengguna pada sistem mungkin tidak
menyadari jika telah terjadi masalah, yang merupakan keuntungan utama
bagi bisnis yang besar dan perusahaan game yang menjalankan game online
dengan jutaan pengguna.
• Efisien
Setiap jenis topologi dapat dikombinasikan dengan yang lain tanpa
membuat perubahan apapun pada topologi yang ada. Kecepatan topologi
konsisten, karena menggabungkan kekuatan dari masing-masing topologi dan
menghilangkan kelemahan. Hal ini juga karena itu, lebih efisien.
• Pertumbuhan Jaringan yang Mudah
Jaringan Hybrid dibangun secara modular yang memungkinkan untuk
integrasi yang mudah dari komponen perangkat keras baru seperti tambahan
titik konsentrasi. Hal ini memungkinkan desainer jaringan untuk
meningkatkan daya jaringan dan kapasitas penyimpanan hanya dengan
menambahkan kabel hub baru kedalam sistem. Konsentrasi poin jaringan
hybrid dihubungkan oleh kabel tunggal, membuat proses integrasi yang
sederhana seperti memasang telepon rumah.
• Kustomisasi
Salah satu manfaat utama dari menggabungkan topologi adalah memungkinkan
kita untuk menyesuaikan cara pengaturan jaringan. Ini adalah keuntungan
besar bagi banyak perusahaan yang memiliki beberapa jaringan yang
bekerja sama untuk mencapai satu tujuan. Tergantung pada mesin yang
tersedia, keahlian para profesional TI dan kebutuhan perusahaan, membuat
kustom topologi jaringan dapat membuat kegiatan berjalan lebih lancar
dan meningkatkan efisiensi pada departemen teknologi.
• Interkonektivitas
Meskipun harus jelas, mengintegrasikan dua topologi yang berbeda
memberikan kemampuan untuk mengurangi space jaringan yang terbuang.
Daripada menciptakan beberapa jaringan yang terpisah dengan topologi
yang terpisah, kita malah dapat membuat jaringan sendiri, yaitu topologi
hybrid yang meliputi banyak jaringan. Ini akan memberikan kita
komunikasi yang lebih besar dan kecepatan, tapi mungkin membutuhkan
beberapa penyesuaian kreatif untuk membuat jaringan berfungsi dengan
benar. Karena menciptakan topologi hybrid mungkin sulit, itu bermanfaat
untuk memiliki seorang IT profesional di tangan untuk memecahkan masalah
topologi baru hanya jika sesuatu tidak berjalan seperti yang
diharapkan.
• Keuntungan yang paling penting dari topologi ini adalah bahwa
kelemahan dari topologi berbeda yang terhubung diabaikan dan hanya
kekuatannya yang dipertimbangkan. Meskipun membuat topologi ini sangat
rumit, tapi ini adalah salah satu diantara topologi yang paling efektif
dan efisien.
Kerugian
• Biaya
Karena topologi yang berbeda datang bersama dalam satu topologi hibrid,
pengelolaan topologi ini menjadi sulit. Juga sangat mahal untuk
perawatannya. Biaya dari topologi ini lebih tinggi dibandingkan dengan
topologi lainnya. Faktor biaya dapat dikaitkan dengan biaya hub, yang
lebih tinggi, karena harus terus bekerja dalam jaringan bahkan ketika
salah satu dari node turun. Biaya pemasangan kabel juga meningkat,
karena banyak kabel harus dihubungkan dalam topologi ini.
• Instalasi dan Konfigurasi
Instalasi dan konfigurasi topologi ini sulit karena terdapat topologi
berbeda yang harus dihubungkan satu sama lain. Pada saat yang sama, kita
juga harus memastikan bahwa tidak satupun dari mereka yang boleh gagal.
Maka dari itu instalasi dan konfigurasinya sangat sulit.
• Manajemen Jaringan yang Mahal
Jaringan hub yang dibutuhkan untuk jaringan topologi hybrid mahal, untuk
membeli maupun untuk mempertahankannya. Hal ini karena hub harus
mengelola beberapa jenis jaringan sekaligus dan tetap harus berfungsi,
bahkan ketika satu jaringan dihapus dari sistem. Ini memerlukan tingkat
pengolahan yang cerdas yang tidak dapat dicapai tanpa menghabiskan
sejumlah besar uang.
• Memerlukan Banyak Kabel
Kabel diperlukan untuk menghubungkan titik koneksi jaringan, ini juga
bagian terpenting dari sistem. Untuk alasan ini, kabel berlebihan
(redundansi) dan cincin cadangan sering dibutuhkan untuk mempertahankan
standar kehandalan jaringan karena setiap keributan dalam koneksi kabel
dapat menyebabkan seluruh jaringan runtuh. Hal ini menyebabkan
dibutuhkannya banyak kabel, dan membutuhkan unsur-unsur sistem pendingin
tambahan.
Topologi Daisy-Chain

Topologi ini merupakan peralihan dari topologi bus dan topologi ring,
dimana setiap simpul terhubung langsung ke kedua simpul lain melalui
segmen kabel, tetapi segmen membentuk saluran, bukan lingkaran utuh.
Antar komputer seperti terhubung seri.
Pada topologi ini semua node berhubungan secara serial (bukan paralel) sehingga tidak mengenal sentral node dan host node karena semua memiliki status dan kedudukan yang sama.
Dengan daisy chain, setiap stasiun terhubung ke perangkat upstream dan downstream dari dirinya sendiri. Phonenet dan Etherwave adalah dua sistem kabel yang digunakan bersama dalam daisy chain.
Pada topologi ini semua node berhubungan secara serial (bukan paralel) sehingga tidak mengenal sentral node dan host node karena semua memiliki status dan kedudukan yang sama.
Dengan daisy chain, setiap stasiun terhubung ke perangkat upstream dan downstream dari dirinya sendiri. Phonenet dan Etherwave adalah dua sistem kabel yang digunakan bersama dalam daisy chain.
Topologi Daisy-Chain: Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan
• Instalasi dan pemeliharaannya murah.
• Semua node mempunyai status yang sama.
• Sangat mudah untuk menghubungkan ke semua perangkat.
• Memerlukan kabel yang sedikit dibandingkan dengan konfigurasi kabel yang lain.
• Mudah untuk menambahkan perangkat lain dimana saja pada rantainya (chain-nya).
• Semua node mempunyai status yang sama.
• Sangat mudah untuk menghubungkan ke semua perangkat.
• Memerlukan kabel yang sedikit dibandingkan dengan konfigurasi kabel yang lain.
• Mudah untuk menambahkan perangkat lain dimana saja pada rantainya (chain-nya).
Kerugian
• Kurang handal (tidak sesuai dengan kemajuan jaman).
• Jika satu node saja yang rusak, maka akan mengganggu komunikasi data pada node yang lainnya.
• Sebuah kegagalan komponen atau kegagalan kabel pada midstream-nya akan mematikan seluruh jaringan.
• Jika ingin menambahkan perangkat di tengah rantai, makan jaringan akan down selama terjadinya proses ini.
• Pengkabelan untuk jaringan ini umumnya diletakkan pada ruang yang terbuka, oleh karena itu ini lebih rentan terhadap pemutusan koneksi yang tidak disengaja maupun break.
• Jika satu node saja yang rusak, maka akan mengganggu komunikasi data pada node yang lainnya.
• Sebuah kegagalan komponen atau kegagalan kabel pada midstream-nya akan mematikan seluruh jaringan.
• Jika ingin menambahkan perangkat di tengah rantai, makan jaringan akan down selama terjadinya proses ini.
• Pengkabelan untuk jaringan ini umumnya diletakkan pada ruang yang terbuka, oleh karena itu ini lebih rentan terhadap pemutusan koneksi yang tidak disengaja maupun break.
Credits :
Mesh Topology
—. 2009. Jenis-jenis Topologi Jaringan, (Online), http://riechanmurata.blogspot.com/2009/0…), diakses tanggal 8 Februari 2012.
—. 2010. Pengenalan Topologi Mesh, (Online), http://kartikoedhi.wordpress.com/2010/02…), diakses tanggal 8 Februari 2012.
—. 2011. Mesh Topology: Advantages and Disadvantages, (Online), http://www.ianswer4u.com/2011/05/mesh-to…), diakses tanggal 8 Februari 2012.
Prasetya, Dana B. 2011. Topologi Mesh, (Online), http://blog.umy.ac.id/danaprasetya/2011/…), diakses tanggal 8 Februari 2012.
—. 2011. Topologi Mesh, (Online), http://error-go.blogspot.com/2011/11/top…), diakses tanggal 8 Februari 2012.
Lakhotia, Gazu. —. Mesh Topology, (Online), http://networking-communications.factoid…), diakses tanggal 8 Februari 2012.
—. —. Mesh Topology, (Online), http://www.brainbell.com/tutorials/Netwo…), diakses tanggal 8 Februari 2012.
—. —. Topologi Jaringan, (Online), http://erydjava.com/topologi-jaringan), diakses tanggal 8 Februari 2012.
—. —. Topologi Mesh, (Online), http://sites.google.com/site/jokotuwosit…), diakses tanggal 8 Februari 2012.
—. —. Topologi Mesh, Semuanya Bisa Sebagai Client Atau Server, (Online), http://pengertianjaringankomputer.info/t…), diakses tanggal 8 Februari 2012.
—. —. What Is The Advantages of Mesh Topology?, (Online), http://computer-networks.blurtit.com/q60…), diakses tanggal 8 Februari 2012.
Topologi Tree
Exforsys Inc. 2008. Tree Topology, (Online), http://www.exforsys.com/tutorials/networ…), diakses 9 Februari 2012.
—. 2009. Topologi Tree (Pohon), (Online), http://pocalypse.blogspot.com/2009/08/to…), diakses 8 Februari 2012.
—. 2010. Topologi Jaringan, (Online), http://blog.uin-malang.ac.id/lidya/tag/k…), diakses 8 Februari 2012.
—. 2010. Topologi Tree, (Online), http://www.infogue.com/viewstory/2010/02…), diakses 8 Februari 2012.
—. 2011. Advantages and Disadvantages of Tree Topology , (Online), http://forfreeeducation.blogspot.com/201…), diakses 9 Februari 2012.
—. —. Definition, Advantages and Disadvantages of Tree Topology, (Online), http://www.completepcpedia.com/tree_topo…), diakses 8 Februari 2012.
—. —. Topologi Tree, (Online), http://abdurrahim.web.id/topologi/materi…), diakses 8 Februari 2012.
—. —. Topologi Tree – Kelebihan dan Kekurangan Topologi Pohon , (Online), http://www.jaringankomputer.org/topologi…), diakses 8 Februari 2012.
—. —. Tree Network , (Online), http://searchnetworking.techtarget.com/d…), diakses 9 Februari 2012.
Pilgrim, Gray. 2011. Tree Topology, (Online), http://www.buzzle.com/articles/tree-topo…), diakses 9 Februari 2012.
—. —. Tree Topology: Advantages and Disadvantages, (Online), http://www.ianswer4u.com/2012/01/tree-to…), diakses 9 Februari 2012.
Topologi Hybrid
—. 2008. Topologi Jaringan Tambahan, (Online), http://fleahlit.web.id/2008/04/24/topolo…), diakses 10 Februari 2012.
—. 2010. Kekurangan dan Kelebihan Masing-masing Topologi Jaringan, (Online), http://revo-reva.blogspot.com/2010/07/ke…), diakses 9 Februari 2012.
—. 2010. Macam dan Jenis Topologi Jaringan, (Online), http://dibrut.wordpress.com/2010/03/26/m…), diakses 9 Februari 2012.
—. 2011. Hybrid Topology, (Online), http://slatrak.wordpress.com/tag/keuntun…), diakses 9 Februari 2012.
Litherland, Neal. —. Benefits of Hybrid Topology, (Online), http://www.ehow.com/list_6809780_benefit…), diakses 9 Februari 2012.
Satalkar, Bhakti. —. Hybrid Topology, (Online), http://www.buzzle.com/articles/hybrid-to…), diakses 9 Februari 2012.
—. —. Hybrid Topology Advantages & Disadvantages, (Online), http://www.ehow.co.uk/list_7224727_hybri…), diakses 9 Februari 2012.
—. —. Topologi Jaringan Komputer, (Online), ( http://www.qbonk.net/topologi-jaringan-k…), diakses 9 Februari 2012.
—. —. What Is Hybrid Topology?, (Online), http://computer-networks.blurtit.com/q69…), diakses 9 Februari 2012.
Topologi Daisy-Chain (Linear)
—. 2009. Jenis-Jenis Topologi Jaringan, (Online), http://riechanmurata.blogspot.com/2009/0…), diakses 10 februari 2012.
—. 2010. Topologi, (Online), http://halamanpengetahuan.blogspot.com/2…), diakses 11 Februari 2012.
—. 2011. Jenis Topologi dalam Jaringan Komputer, (Online), http://cenul.blogdetik.com/2011/02/09/je…), diakses 10 februari 2012.
Alexe, Carmen, Daisy Chain Topology, (Online), http://www.chainconveyordesign.net/daisy…), diakses 10 februari 2012.
—. —. Daisy Chain Topology, (Online), http://www.addison-tech.com/english/faq/…), diakses 10 februari 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar